Ilustrasi (Foto: Dok okezone)
SURABAYA - Modus perampokkan pulsa semakin beragam. Jika sebelumnya pengguna membalas SMS dari penyedia layanan maka pulsa otomatis akan terpotong. Tapi kali ini, hanya dengan membuka SMS saja pulsa langsung raib Rp2.000.
Kejadian itu menimpa Tony Cahyono (28), Karyawan salah satu perusahaan di Surabaya. Pengguna nomer dari Operator Indosat ini tiba-tiba menerima SMS dari nomer 9338. Isi SMS tersebut adalah "Hot gosip!!!Selain Ayu Ting Ting ada Soimah jg yg lg naik daun lho.Gak percaya?Lihat penampilan Soima di (link yang dituju).CS0217233465"
"Ternyata setelah saya buka SMS itu, tiba-tiba pulsa saya langsung hilang Rp2.000. Padahal saya tidak melakukan balasan kepada nomer itu," kata pria asal Malang, Jawa Timur ini kepada okezone, Senin (10/10/2011).
Ia juga mengaku, sebelumnya tidak pernah mengikuti program-program serupa. Aktiitas yang paling sering digunakan hanya digunakan untuk Browsing dan bermain Facebook. Selebihnya tidak pernah digunakan apapun.
Meski kehilangan pulsa tersebut, Tony mengaku tidak bisa berbuat banyak. "Saya juga bingung mau laporan kemana. Jika memang dilaporkan, masak uang Rp2.000 saja dibuat masalah," katanya sembari mengaku pasrah.
Namun demikian, Tony berharap agar pihak operator berbuat sportif dalam menjalankan bisnis komunikasi. Jika per pelanggan dipotong pulsa Rp2.000 maka berapa banyak uang yang terkumpul. Selain itu, tindakkan perampokan pulsa ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
"Karena rakyat yang dirugikan atas perampokkan pulsa ini. Pemerintah seharusnya jangan diam saja," pintanya.
Kejadian itu menimpa Tony Cahyono (28), Karyawan salah satu perusahaan di Surabaya. Pengguna nomer dari Operator Indosat ini tiba-tiba menerima SMS dari nomer 9338. Isi SMS tersebut adalah "Hot gosip!!!Selain Ayu Ting Ting ada Soimah jg yg lg naik daun lho.Gak percaya?Lihat penampilan Soima di (link yang dituju).CS0217233465"
"Ternyata setelah saya buka SMS itu, tiba-tiba pulsa saya langsung hilang Rp2.000. Padahal saya tidak melakukan balasan kepada nomer itu," kata pria asal Malang, Jawa Timur ini kepada okezone, Senin (10/10/2011).
Ia juga mengaku, sebelumnya tidak pernah mengikuti program-program serupa. Aktiitas yang paling sering digunakan hanya digunakan untuk Browsing dan bermain Facebook. Selebihnya tidak pernah digunakan apapun.
Meski kehilangan pulsa tersebut, Tony mengaku tidak bisa berbuat banyak. "Saya juga bingung mau laporan kemana. Jika memang dilaporkan, masak uang Rp2.000 saja dibuat masalah," katanya sembari mengaku pasrah.
Namun demikian, Tony berharap agar pihak operator berbuat sportif dalam menjalankan bisnis komunikasi. Jika per pelanggan dipotong pulsa Rp2.000 maka berapa banyak uang yang terkumpul. Selain itu, tindakkan perampokan pulsa ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
"Karena rakyat yang dirugikan atas perampokkan pulsa ini. Pemerintah seharusnya jangan diam saja," pintanya.